Khawatir Kanker Usus? Lakukan Kolonoskopi



Kolonoskopi ialah pengecekan untuk mengetahui ketidaknormalan pada usus besar dan anus, seperti kanker usus besar. Bila tidak selekasnya diatasi, kanker usus bisa mencelakakan nyawa. Untuk mengetahui awal kanker usus, biasanya pasien dianjurkan jalani kolonoskopi.


Kolonoskopi dikerjakan dengan masukkan alat spesial atau kolonoskop yang mempunyai camera dibagian ujungnya, ke dalam dubur. Dokter selanjutnya bisa menyaksikan ke dalam usus besar lewat camera video yang tampilkan gambar pada monitor. Proses ini dapat dipakai untuk ambil contoh jaringan dari usus besar, dan mengusung polip atau jaringan abnormal dalam usus besar.


Kolonoskopi benar-benar berperanan dalam pengecekan skrining dan pengecekan awalnya kanker usus besar. Dokter kemungkinan mereferensikan proses ini untuk dikerjakan 10 tahun sekali. Kolonoskopi disarankan untuk lanjut usia berumur 50 tahun atau bisa lebih tua, sebab umur adalah salah satunya factor resiko khusus berlangsungnya kanker usus.


Untuk Anda yang mempunyai resiko tinggi terserang kanker usus, misalnya: kisah kanker usus atau polip usus dalam keluarga, dan menanggung derita penyakit radang usus, karena itu pengecekan kolonoskopi kemungkinan dianjurkan untuk dikerjakan semenjak umur 40 tahun dan dikerjakan tiap 3-5 tahun bergantung anjuran dokter.


Disamping itu, proses ini dapat jadi tutorial untuk dokter untuk tentukan pemicu masalah pada usus, seperti konstipasi akut, diare, atau pendarahan aliran cerna sisi bawah. Meskipun begitu, ada opsi pengecekan yang lain dapat Anda bahas sama dokter Anda.


Keadaan Apa Saja yang Memerlukan Kolonoskopi?

Biasanya seorang berasa perlu jalani kolonoskopi sebab beberapa fakta berikut ini:

- Ada darah pada tinja.

- Ngilu perut yang tidak tertahan.

- Diare yang tidak juga pulih.

- Pengurangan berat tubuh yang tidak dikenali pemicunya.

- Ada ketidaknormalan di hasil CT scan usus.

- Ada kisah kanker usus pada bagian keluarga hingga resiko dianya untuk alami kanker usus bertambah lebih besar.


kelola modal untuk mendapatkan kemenangan bola Kontrol diri ke dokter bila Anda alami satu atau beberapa keadaan di atas. Bila benar-benar dokter mereferensikan proses ini, ada banyak hal yang penting diingat.


Usus besar yang bersih benar-benar dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan kolonoskopi, sebab tinja bisa merintangi penampilan dalam usus besar waktu pengecekan. Disamping itu, ada banyak hal yang penting dikerjakan saat sebelum proses kolonoskopi digerakkan, yakni:


- Infokan pada dokter bila Anda sedang konsumsi beberapa obat spesifik, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, masalah jantung, diabetes, suplemen apa saja yang memiliki kandungan zat besi, aspirin, atau obat untuk stroke. Anda kemungkinan disarankan untuk stop mengkonsumsinya sepanjang beberapa saat.

- Konsumsi obat pencahar saat malam saat sebelum kolonoskopi, sama saran dokter.

- Biasanya, Anda dianjurkan tidak untuk konsumsi makanan padat sehari saat sebelum jalani kolonoskopi.

- Sesaat saat sebelum kolonoskopi, Anda kemungkinan cuma dibolehkan untuk konsumsi air putih saja.


Tanya dan tanyakan seluruh info yang pengin dijumpai ke dokter lebih dulu, terhitung sarana rumah sakit dengan proses kolonoskopi yang ideal.


Hasil dan Resiko yang Kemungkinan Muncul dari Kolonoskopi

Saat sebelum proses kolonoskopi dikerjakan, pasien akan dikasih obat bius. Satu proses kolonoskopi akan berjalan minimal sepanjang 30-60 menit. Kemudian pasien membutuhkan lebih kurang 60 menit untuk sembuh dari obat bius. Pasien akan berasa kembung dan kerap kentut sepanjang beberapa saat sesudah proses ini, untuk keluarkan gas dalam usus.


Bila kolonoskopi diperuntukkan untuk mengusung polip, karena itu sesudah perlakuan, pasien perlu jalani diet spesial sepanjang beberapa saat.


Biasanya pasien perlu tinggal sepanjang 30 menit untuk kepentingan pengamatan di dalam rumah sakit saat sebelum dibolehkan pulang. Sepanjang waktu ini, pasien dianjurkan untuk konsumsi air putih seperlunya. Pada beberapa masalah, pasien kemungkinan alami kram perut. Dokter akan merekomendasikan pasien tidak untuk konsumsi beberapa obat spesifik, misalkan aspirin dan vitaminselama periode waktu spesifik sesudah jalani proses kolonoskopi.


Jaringan pada usus besar yang sudah diangkat akan dicheck di laboratorium untuk mengetahui apa memiliki sifat kanker, prakanker, atau jinak. Cuman sejumlah kecil polip yang memiliki sifat kanker.


Bila dalam usus besar diketemukan polip dengan diameter kurang dari 1 cm, karena itu kemungkinan pasien akan disuruh mengulang-ulang kolonoskopi 10 tahun setelah itu. Tetapi pengecekan perlu dikerjakan pada 3-5 tahun sekali bila diketemukan polip berdiameter semakin besar atau jumlah semakin banyak.


Seperti proses yang lain, kolonoskopi mempunyai resiko. Pada masalah spesifik, kolonoskopi bisa memunculkan kompleksitas selaku berikut ini:

- Cedera pada dinding anus atau usus besar.

- Reaksi efek obat penenang yang dipakai waktu proses ditempuh.

- Perdarahan pada tempat dilakukan biopsi atau dari posisi jaringan abnormal yang diangkat.


Bila cuman sedikit darah yang keluar sesudah proses, bermakna masih dipandang hal normal. Tetapi pasien perlu selekasnya memeriksa diri ke dokter bila alami demam tinggi, ngilu perut yang luar biasa dan perdarahan kronis dari anus sesudah proses kolonoskopi.

Popular posts from this blog

The event marked the 10-year anniversary of the Academy’s prestigious Africa Prize for Engineering Innovation,

What will the cost of coal-fired and renewable energy

Never again would our governments allow us the dignity of knowing the facts and drawing our own conclusions from them.